Mengukur Profitabilitas Bisnis Hotel Anda

Mengukur Profitabilitas Bisnis Hotel Anda

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari operasinya selama periode waktu tertentu. Ada beberapa metode yang dikenal sebagai rasio profitabilitas untuk mengukur profitabilitas keseluruhan perusahaan. Artikel ini akan menjelaskan berbagai rasio profitabilitas dan Anda akan mempelajari bagaimana manajemen laba dapat memengaruhi profitabilitas secara positif.

Wawasan tentang rasio profitabilitas

Rasio profitabilitas memberikan wawasan tentang bagaimana kinerja perusahaan dan merupakan alat utama untuk analisis laporan keuangan yang akurat. Setiap pengusaha terutama di masa krisis pandemi saat ini, apa arti dari parameter tersebut dan bagaimana perhitungannya, terutama ketika berhadapan dengan bank.

3 statistik profitabilitas yang paling penting

Sekarang mari kita lihat tiga contoh rasio profitabilitas yang umum dikenal:

1) ROI (Pengembalian Modal yang Diinvestasikan)

Rasio pertama, ROI (Return on Investment) digunakan untuk mengukur profitabilitas modal yang diinvestasikan perusahaan. Modal yang diinvestasikan meliputi modal kerja bersih dan aset tetap. Rasio ini sangat penting bagi pemilik bisnis karena merupakan metrik yang berguna untuk menentukan berapa banyak pendapatan bisnis dari modal yang diinvestasikan (ekuitas dan utang). Untuk menghitung ROI, laba operasi perusahaan (atau laba operasi) dibagi dengan modal yang diinvestasikan dan hasilnya dikalikan dengan 100 untuk menyatakan ROI sebagai persentase.

ROI = (Pendapatan Bisnis / Modal Investasi) x 100

2) ROE (Pengembalian Ekuitas)

Rasio lain, ROE (Return on Equity), mengukur profitabilitas dari total dana yang diinvestasikan oleh pemilik atau pemegang saham perusahaan dalam bentuk ekuitas atau modal risiko. Karena rasio ini mencerminkan pengembalian modal ventura, maka ROE harus setidaknya sama atau lebih besar dari pengembalian obligasi pemerintah.

ROE = (Pendapatan Bersih Tahunan / Ekuitas Bersih) x 100

3) ROS (Laba atas Penjualan)

Rasio ketiga adalah ROS (Return on Sales), dan mengukur profitabilitas rata-rata perusahaan relatif terhadap pendapatan penjualan. Metrik ini digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan dibandingkan dengan pesaingnya dengan ukuran yang sama di industri yang sama dan juga dinyatakan sebagai persentase. Itu diperoleh dengan rumus berikut:

ROS = (Laba Operasional / Omzet) x 100

Rasio ROS sangat penting karena mengukur margin laba rata-rata perusahaan atas pendapatan—sebelum pajak dan biaya keuangan—yang memberikan wawasan berharga tentang kinerja bisnis intinya.
Misalnya, jika pesaing dalam industri yang sama memiliki margin laba rata-rata 10% dan perusahaan yang dianalisis memiliki rasio ROS 4%, hal ini menunjukkan bahwa mungkin ada masalah serius dengan harga produk, saluran penjualan, atau biaya produksi. .

Bagaimana mengukur profitabilitas hotel?

Bagaimana mengukur profitabilitas hotel
Dari sudut pandang hotel, jelas bahwa dua rasio pertama memerlukan informasi mendalam tentang posisi keuangan perusahaan, terutama dalam hal investasi (yaitu pengembalian modal yang diinvestasikan dan modal bersih dalam hal ROE). Seperti halnya investasi dalam hotel, anda juga boleh mencoba berinvestasi dalam dunia perjudian apalagi di situs besar seperti di situs ioncasino.top yang memiliki ROE yang lebih tinggi dibanding dengan bisnis hotel.

Selain itu, karena faktor-faktor yang digunakan untuk menghitung rasio ini bersifat unik untuk setiap perusahaan, faktor tersebut dapat menyesatkan jika digunakan sebagai tolok ukur umum untuk perusahaan lain dalam industri yang sama.

ROS (Return on Sales) adalah rasio yang digunakan oleh tim pendapatan Franco Grasso untuk menilai profitabilitas hotel, yang menunjukkan margin keuntungan rata-rata seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

Karena strategi pengelolaan pendapatan yang berhasil berfokus pada peningkatan penjualan dan laba—2 pendorong utama persamaan ROS—kami menganggap hubungan ini sebagai titik awal yang tepat untuk menganalisis kinerja hotel.

ROS vs. EBITDAR/EBITDA

ROS dapat dibandingkan dengan EBITDAR (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, amortisasi, biaya sewa), laba operasi kotor (GOP) dan EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi). Ini adalah rasio profitabilitas lain yang digunakan untuk menunjukkan pendapatan perusahaan berdasarkan operasi normalnya saja, setelah bunga, pajak, depresiasi, dan biaya sewa (jika perusahaan tidak memiliki hotel).

EBITDA pada dasarnya adalah metrik yang menunjukkan berapa banyak uang yang dimiliki pemilik bisnis atau bisnis hotel untuk menutupi pengeluaran yang bukan bagian dari bisnis normal, seperti bunga, pajak, dll., sambil mempertahankan margin keuntungan. Semakin tinggi EBITDA, semakin sehat bisnis tersebut. EBITDA negatif atau rendah berarti biaya operasional lebih tinggi dari pendapatan dan bisnis tidak berkelanjutan dalam jangka menengah.

Analis keuangan lebih cenderung menilai bisnis berdasarkan EBITDA daripada hanya keuntungan karena memberikan gambaran yang lebih jelas apakah bisnis dapat menghasilkan keuntungan melalui operasi normal, sehingga meminimalkan transaksi akuntansi (seperti depresiasi dan provisi atau keuangan).

Baca juga : FAKTA MENAKJUBKAN TENTANG INDUSTRI PERHOTELAN